Setiap orang mempunyai hak untuk memperoleh pendidikan sesuai dengan bakat jenis kelamin, latar belakang budaya dan keturunan.
Pendidikan itu juga membuka jalan untuk masuk kedalam persaudaraan yang sejati dengan semua orang, sehingga tercipta kesejahteraan dan perdamaian.
Itulah hakekat pendidikan menurut Kepala SMPN 1 Tana Lili, Priyanto, SPd, MSi. Menurutnya, pada hakekatnya pendidikan itu mencakup pengembangan sains dan tekhnologi, kultivasi nilai moral dan sosial.
“Sistem pendidikan yang baik menghasilkan orang- orabg muda yang berkemampuan atau berilmu dan juga yang berkarakter,” ujarnya.
Dengan ilmu dan karakter, sekolah berperan penting untuk mempromosikan kemajuan nasional, membangun persaudaraan yang hangat kemanusiaannya serta mampu memperkuat integrasi bangsa Indonesia.
Deteriorisasi yang menimpa bangsa Indonesia, lanjutnya, seperti korupsi, kekerasan, dan kehancuran lingkungan, disebabkan adanya deteriorisasi standar pendidikan motal maupun standar akademis.
Sekertaris Musyawarah Kerja Kepala SMP Luwu Utara ini, melanjutkan, tujuan pendidikan itu sendiri menyangkut dimensi personal, yakni pengembangan karakter dan kepribadian.
Diharapkan produk sekolah menghasilkan insan-insan yang ulet, tangguh, tahan banting, tidak cengeng, tahan banting, tahan uji, kenyang dengan pendidikan moral dan spiritual.
“Dimensi sosial, sekolah harus menjadikan insan-insan yang hangat kemanusiaannya, gaul dengan semua pihak, seperti guru, orang tua, masyarakat dan pemerintah,” tandasnya.
Menurutnya, manusia yang demikianlah yang dapat mempromosikan kemajyan bangsa, dari tujuan pendidikan adalah mencapai standar akademis yang tinggi, yang tidak kalah dengan bangsa- bangsa lain.